Dibalik Rasanya yang Lezat, Buah Naga Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan
Buah naga organik di Desa Tegalsari, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Di balik rasanya yang lezat, buah naga rupanya mengandung riboflavin yang dapat membantu menjaga kesehatan mata, mencegah migrain, hingga menjaga kesehatan kulit dan rambut.
Selain itu, kandungan magnesium dalam buah berbentuk unik tersebut bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, kesehatan tulang, dan menjaga kebugaran tubuh.
Selain itu, masih ada empat manfaat buah naga untuk kesehatan tubuh:
1. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh
Buah naga kaya akan flavonoid dan antioksidan yang dapat membunuh radikal berbahaya dan membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
Buah naga juga merupakan sumber vitamin C yang jauh lebih baik daripada wortel.
Selain itu, kandungan vitamin B, kalsium, fosfor, niasin, dan serat dalam buah naga secara kolektif berkontribusi pada peningkatan fungsi kekebalan tubuh.
2. Membantu menurunkan risiko diabetes
Buah naga adalah sumber kaya serat, yang membantu menjaga kadar gula darah normal.
Selain itu juga mampu mengurangi stres oksidatif yang dianggap sebagai salah satu akar penyebab resistensi insulin pada diabetes tipe 2.
Satu studi menemukan, tikus yang obesitas ketika diberi makan buah naga, risiko diabetesnya menurun.
3. Meningkatkan fungsi jantung
Sebuah studi khusus yang dilakukan pada hewan yang dilakukan dalam Journal of Pharmacognosy Research menemukan, konsumsi buah naga membantu mengurangi kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.
Biji hitam yang ada di dalam buah juga memiliki asam lemak omega yang cukup untuk mengurangi trigliserida dan meningkatkan fungsi kardiovaskular.
4. Membantu mencegah kanker
Menurut beberapa penelitian, buah naga adalah sumber kaya kandungan Lycopene, yang memiliki kemampuan untuk menurunkan risiko kanker prostat dan ovarium.
Selain itu, radikal bebas juga dapat terbunuh oleh jumlah antioksidan yang banyak dalam buah ini, sehingga membantu mencegah kanker.
Berasal dari Amerika Tengah
Dikutip dari Wikipedia, buah naga (Inggris: Pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus.
Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia.
Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan.
Hylocereus hanya mekar pada malam hari.
Pada tahun 1870, tanaman ini dibawa orang Prancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias.
Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah.
Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar.
Warna merah buah terlihat mencolok di antara warna naga-naga yang hijau.
Kebiasaan inilah yang membuat buah tersebut di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai Thang Loy (Buah Naga).
Istilah Thang Loy kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai Dragon Fruit (Buah Naga).
Morfologi
Morfologi tanaman buah naga terdiri atas akar, batang, duri, bunga, dan buah.
Akar buah naga hanyalah akar serabut yang berkembang dalam tanah pada batang atas sebagai akar gantung.
Akar tumbuh di sepanjang batang pada bagian punggung sirip di sudut batang.
Pada bagian duri, akan tumbuh bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma.
Bunga yang tidak rontok berkembang menjadi buah.
Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah alpukat.
Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam, dan berwarna kuning untuk buah naga kuning.
Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan dengan sisik naga.
Oleh sebab itu, buah ini disebut buah naga.
Batangnya berbentuk segitiga, durinya sangat pendek dan tidak mencolok, sehingga sering dianggap "kaktus tak berduri".
Bunganya mekar pada awal senja jika kuncup bunga sudah berukuran sekitar 30 cm.
Mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem, mekar sekitar pukul sembilan malam, lalu disusul mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benang sari yang berwarna kuning.
Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh pada tengah malam, karena itu buah naga dikenal sebagai night blooming cereus.
Saat mekar penuh, buah naga menyebar bau yang harum. Aroma ini untuk memikat kelelawar, agar menyerbuki bunga buah naga.
Pembudidayaan
Pada umumnya, buah naga dibudi daya dengan cara stek atau penyemaian biji.
Tanaman akan tumbuh subur jika media tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir, cukup sinar matahari dan bersuhu antara 38-40 C.
Jika perawatan cukup baik, tanaman akan mulai berbuah pada umur 11-17 bulan.
Buah naga sangat adaptif dibudidaya di berbagai daearah dengan ketinggian di 0-1200 m dpl.
Hal terpenting adalah mendapatkan sinar matahari yang cukup merupakan syarat pertumbuhan buah naga merah.
Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, tetapi tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara sehingga apabila tanah mengandung pupuk yang bagus, maka pertumbuhannya akan baik.
Dalam waktu satu tahun, pohon buah naga dapat mencapai ketinggian tiga meter lebih.
Berdasarkan beberapa sumber, buah naga belum banyak dibudidayakan di Indonesia.
Sementara ini, daerah Mojokerto, Jember, Malang, Pasuruan, Banyuwangi, Ponorogo, Wonogiri, Kalibawang, Kulon Progo, Batam dan Bandung merupakan daerah yang telah membudidayakan tanaman ini.